Berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), bahwa penetrasi internet Indonesia di tahun 2024 menyentuh angka 79,5% atau meningkat 14,7% dibandingkan tahun 2018. Dari segi usia, pengguna internet mayoritas adalah Gen Z (kelahiran 1997-2012) sebanyak 34,40%, serta wilayah urban atau perkotaan berkontribusi sebanyak 69,5%.
Adanya kemudahan teknologi tersebut, menimbulkan tantangan kesehatan baru terutama bagi masyarakat muda di daerah perkotaan. Masyarakat muda berpotensi kurang beraktivitas fisik karena adanya kemudahan teknologi saat ini. Contoh, berbaring atau duduk dalam waktu lama untuk menonton tv, bermain video game, duduk lama di depan komputer, dan sebagainya. Selain itu, era perkembangan teknologi saat ini, masyarakat muda juga dapat membeli makanan minuman secara online dari handphone tanpa harus berjalan kaki. Padahal, hal tersebut dapat meningkatkan risiko obesitas yang dapat mengakibatkan berbagai penyakit tidak menular karena kurangnya aktivitas fisik. Penyakit tidak menular yang kita dapat ketahui seperti tekanan darah tinggi atau hipertensi, serangan jantung koroner, stroke, dan kencing manis atau diabetes melitus.
Tidak hanya itu, peningkatan lingkungan obesogenik juga kita alami saat ini. Semakin beragam makanan yang dijual di sekitar kita yang mengandung kadar gula tinggi dan lemak tinggi. Kita juga dapat dengan mudah menemui beragam makanan cepat saji, gerai minuman manis seperti kopi susu dan teh kekinian, maupun jajanan makanan minuman tinggi kalori lainnya. Tentunya konsumsi makanan minuman tinggi gula tinggi lemak dapat memicu terjadinya obesitas dan berdampak pada kesehatan kita secara jangka panjang.
Berdasarkan lembar fakta Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, proporsi penderita diabetes umur 18-59 tahun yang obesitas sentral 3 kali lebih tinggi dibandingkan penderita diabetes yang tidak obesitas sentral, serta proporsi penderita hipertensi umur 18-59 tahun dengan obesitas sentral 3,4 kali lebih tinggi dibandingkan penderita hipertensi yang tidak obesitas sentral. Serta proporsi penderita hipertensi umur 18-59 tahun yang melakukan aktivitas fisik kurang 1,9 kali lebih tinggi dibandingkan penderita hipertensi yang melakukan aktivitas fisik cukup. Obesitas sentral terjadi jika lingkar pinggang laki-laki lebih dari atau sama dengan 90 cm, dan lingkar pinggang perempuan lebih dari atau sama dengan 80 cm (P2PTM Kemenkes).
Berikut Tips Hidup Sehat yang bisa Gen Z terapkan:
1. Mengatur Pola Makan
2. Batasi asupan Gula, Garam dan Lemak
3. Beraktivitas fisik minimal 30 menit sehari
4. Memastikan asupan air putih sekurangnya 8 gelas sehari
5. Membatasi penggunaan handphone
6. Mengubah camilan dari gorengan menjadi camilan buah
7. Tetap berjalan Kaki ke tempat yang dekat
8. Istirahat Cukup
Jika masyarakat muda terutama Gen-Z bisa menerapkan tips tersebut, maka generasi muda tetap sehat dan bugar di tengah perubahan zaman.
sumber: Ayo Sehat Kemenkes