Salam sehat sahabat mas tarjo
Sahabat tau gak? Imunisasi itu hak anak atau kewajiban?
Tidak hanya itu loh sobat, jenis imunisasi itu banyak sekali… mau tau lebih lanjut?
Yuuk…. Simak penjelasan dari bu bidan Ninik Ning, A.Md. Keb.
______________________________
Info lebih lanjut dapat kunjungi kami di :
Web : puskesmastawangrejo.madiunkota.go.id
Facebook : UPTD Puskesmas Tawangrejo Kota Madiun
Instagram : @uptdpuskesmastawangrejo
Youtube : UPTD Puskesmas Tawangrejo
Nomer Pengaduan : 0882 0090 18889
#dinkesppdankb
#puskesmastawangrejo
#promkesuptdpuskesmastawangrejo
Month: June 2024
-
TANYA MAS TARJO: Imunisasi Hak Anak atau Kewajiban?
-
PELAYANAN POLI SORE
Salam Sehat Sahabat Mas Tarjo,.
.
Kepada seluruh pengguna layanan UPTD Puskesmas Tawangrejo apabila membutuhkan pelayanan di Sore hari, dapat memanfaatkan Layanan Poli Sore UPTD Puskesmas Tawangrejo.
.
Keterangan lebih lanjut dapat dibaca pada infografis diatas
Info lebih lanjut dapat kunjungi kami di :
Web : puskesmastawangrejo.madiunkota.go.id
Facebook : UPTD Puskesmas Tawangrejo Kota Madiun
Instagram : @uptdpuskesmastawangrejo
Youtube : UPTD Puskesmas Tawangrejo -
Tips Jitu Hidup Sehat Bagi Gen Z
Berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), bahwa penetrasi internet Indonesia di tahun 2024 menyentuh angka 79,5% atau meningkat 14,7% dibandingkan tahun 2018. Dari segi usia, pengguna internet mayoritas adalah Gen Z (kelahiran 1997-2012) sebanyak 34,40%, serta wilayah urban atau perkotaan berkontribusi sebanyak 69,5%.
Adanya kemudahan teknologi tersebut, menimbulkan tantangan kesehatan baru terutama bagi masyarakat muda di daerah perkotaan. Masyarakat muda berpotensi kurang beraktivitas fisik karena adanya kemudahan teknologi saat ini. Contoh, berbaring atau duduk dalam waktu lama untuk menonton tv, bermain video game, duduk lama di depan komputer, dan sebagainya. Selain itu, era perkembangan teknologi saat ini, masyarakat muda juga dapat membeli makanan minuman secara online dari handphone tanpa harus berjalan kaki. Padahal, hal tersebut dapat meningkatkan risiko obesitas yang dapat mengakibatkan berbagai penyakit tidak menular karena kurangnya aktivitas fisik. Penyakit tidak menular yang kita dapat ketahui seperti tekanan darah tinggi atau hipertensi, serangan jantung koroner, stroke, dan kencing manis atau diabetes melitus.
Tidak hanya itu, peningkatan lingkungan obesogenik juga kita alami saat ini. Semakin beragam makanan yang dijual di sekitar kita yang mengandung kadar gula tinggi dan lemak tinggi. Kita juga dapat dengan mudah menemui beragam makanan cepat saji, gerai minuman manis seperti kopi susu dan teh kekinian, maupun jajanan makanan minuman tinggi kalori lainnya. Tentunya konsumsi makanan minuman tinggi gula tinggi lemak dapat memicu terjadinya obesitas dan berdampak pada kesehatan kita secara jangka panjang.
Berdasarkan lembar fakta Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, proporsi penderita diabetes umur 18-59 tahun yang obesitas sentral 3 kali lebih tinggi dibandingkan penderita diabetes yang tidak obesitas sentral, serta proporsi penderita hipertensi umur 18-59 tahun dengan obesitas sentral 3,4 kali lebih tinggi dibandingkan penderita hipertensi yang tidak obesitas sentral. Serta proporsi penderita hipertensi umur 18-59 tahun yang melakukan aktivitas fisik kurang 1,9 kali lebih tinggi dibandingkan penderita hipertensi yang melakukan aktivitas fisik cukup. Obesitas sentral terjadi jika lingkar pinggang laki-laki lebih dari atau sama dengan 90 cm, dan lingkar pinggang perempuan lebih dari atau sama dengan 80 cm (P2PTM Kemenkes).Berikut Tips Hidup Sehat yang bisa Gen Z terapkan:
1. Mengatur Pola Makan
2. Batasi asupan Gula, Garam dan Lemak
3. Beraktivitas fisik minimal 30 menit sehari
4. Memastikan asupan air putih sekurangnya 8 gelas sehari
5. Membatasi penggunaan handphone
6. Mengubah camilan dari gorengan menjadi camilan buah
7. Tetap berjalan Kaki ke tempat yang dekat
8. Istirahat Cukup
Jika masyarakat muda terutama Gen-Z bisa menerapkan tips tersebut, maka generasi muda tetap sehat dan bugar di tengah perubahan zaman.sumber: Ayo Sehat Kemenkes
-
Ribuan Nyamuk DBD di Musim Panas Mengganas, Simak Cara Mengatasinya
Memasuki musim panas dapat memberi tempat ideal bagi nyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak dengan cepat. Ribuan nyamuk yang berkembang biak seperti DBD bisa membawa penyakit serius seperti demam berdarah dan Zika. Penting bagi kita semua untuk waspada agar terhindar dari risiko ini, sehingga kita perlu mengambil langkah pencegahan.
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup serius dan dapat mengancam nyawa masyarakat. Penyakit DBD sendiri adalah penyakit yang diakibatkan oleh adanya gigitan nyamuk aedes Aegypti yang sangat identik dengan musim hujan di daerah tropis atau subtropis. Hal ini dikarenakan genangan air yang ada pada lubang atau barang-barang bekas akibat hujan menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melakukan berbagai pencegahan yang dapat menghambat atau menghentikan perkembang biakan nyamuk di sekitar lingkungan kita.
Yuk simak cara mengatasinyaCara Mencegah Demam Berdarah Dengue
Cara yang dapat kita lakukan secara bersama di lingkungan sekitar kita dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Langkah ini biasa disebut dengan 3M Plus, yaitu:
-
Menguras tempat penampungan air
-
Menutup tempat-tempat penampungan air
-
Mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.
Selain 3 M diatas yang dimaksud pada poin Plus antara lain
-
Menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk
-
Memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air
-
Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
-
Menggunakan obat anti nyamuk
-
Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah
-
Melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan secara bersama
-
Meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup
-
Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah untuk dikuras
-
Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
Gejala Demam Berdarah Dengue
Bentuk pencegahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah dengan mengetahui beberapa gejala demam berdarah, seperti demam hingga 40 derajat Celcius yang diikuti dengan rasa sakit kepala parah, serta nyeri otot dan sendi hingga area di belakang mata.
Apabila kita merasakan atau menemukan orang disekitar kita mengalami gejala tersebut, segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk bisa mendapatkan diagnosa dan penanganan sedini mungkin dai petugas kesehatan.
Sumber: Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementrian Kesehatan RI
-
-
TANYA MAS TARJO: Kenapa Harus Periksa Gigi?
“Kenapa sih kita harus periksa gigi?”
Terkadang pertanyaan itu yang sering kita pikirkan bukan ???
Pada kenyataannya kebanyakan kunjungan di Poli Gigi Puskesmas Tawangrejo adalah kunjungan sakit, jarang sekali yang melakukan Kunjungan Sehat ke Poli Gigi untuk memeriksakan gigi dikala tidak sakit.Nah…. oleh karena itu yuuuuuk simak penjelasan dari dokter gigi kita. Chek it out!!!!
#TanyaMasTarjo #QnA #puskesmastawangrejo
-
Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Posyandu Melati Kelun Kota Madiun
Madiun (15/6/2024) – Kegiatan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting dilakukan oleh Kota Madiun dalam rangka Pencegahan dan Pengendalian Stunting yang masih terus dilakukan. Pemerintah Kota Madiun melalui Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dan UPTD Puskesmas tawangrejo melaksanakan kegiatan tersebut pada hari ini Sabtu(15/6/2024) di Posyandu Melati, Keluarahan Kelun, Kecamatan Kartoharjo. Pada giat ini juga dihadiri oleh Yth. Bapak Pj Walikota Madiun, Eddy Supriyanto. (more…)
-
Kelola Penyakit Kronis dengan PROLANIS
Madiun (14/6/2024) – untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, UPTD Puskesmas Tawangrejo melaksanakan kegiatan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) bagi pasien yang terdiagnosis hipertensi dan diabetes mellitus. Kegiatan ini dihadiri oleh anggota klub Prolanis UPTD Puskesmas Tawangrejo. Prolanis sendiri merupakan suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegratif yang melibatkan peserta, Fasilitas Kesehatan, dan BPJS Kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan yang menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien (BPJS Kesehatan, 2014).
Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyakit yang saat ini menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Salah satu upaya Puskesmas Tawangrejo untuk meningkatkan kualitas hidup para penderita PTM agar lebih optimal yaitu dengan mengadakan kegiatan Prolanis. Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis) adalah sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang melibatkan peserta, fasilitas kesehatan dan BPJS.
Prolanis di Puskesmas Tawangrejo dilaksanakan 2 kali dalam 1 bulan yaitu setiap hari Jumat minggu pertama dan kedua, Pukul 06.00 WIB, di Halaman Puskesmas Tawangrejo. Kegiatan Prolanis diawali dengan senam pagi, pengukuran BB TB, Tekanan darah, pemeriksaan Laboratorium yang meliputi Pemeriksaan Gula Darah, Kolesterol, dan Asam Urat. Kemudian kegiatan prolanis diakhiri dengan edukasi kesehatan.
Adanya Kegiatan Prolanis diharapakan dapat mempermudah memantau kondisi pasien sehingga petugas kesehatan dapat selalu mengingatkan pasien agar rutin berobat dan selalu cek kesehatan rutin ke Puskesmas. Meskipun hipertensi dan diabetes mellitus tidak dapat disembuhkan namun penyakit ini dapat dikontrol dengan upaya dan kedisiplinan bersama antara pasien dan petugas kesehatan.